(Part 1)
Lama tak jumpa dengan sepupu yang satu ini, many things
that we got in our quality time that day..
Ya, Dee namanya..gadis cantik yang hidungnya mirip KD,
moody girl, agak jutek, tapi kalo udah ngobrol susah buat direm..*ngambil celah
buat berentiin dia kalo lagi ngomong itu kyk ibarat kita mau berentiin kereta!!
gak mungkin bgt jadinya.hahhaha
Jadi ceritanya tuh, baru 2 hari ini dia dimutasi ke
daerah sudirman. Katanya sih, that is a nightmare for her. Ketika dia udah
nyaman di tempat lamanya di Kuningan, trus tiba2 di suruh sama atasannya pindah.
(pdhl kyknya Kuningan-Sudirman 11:12 deh:D)
Kalau..biasanya ke kantor sama mobil grand
livinanya..skg??? dia lebih rela naik ojek panas2an jam 8 ngelewatin
pancoran-gatsu-sudirman. Alasannya krn, daripada ngabisin dompet buat Shell
atau parkiran..hahhaha.
Dua kali ketemu dia itu, banyak hal yang kita
dapetin..sharing santai namun berkelas *apacoba, dan obrolan gak serius2 amat,
tapi #Jlebb kalo dibahas..
PEREMPUAN
Makhluk Allah yang katanya lemah, tapi justru bisa menjadi
sangat kuat melebih Pria. Juara dalam rasa, mata, dan hati..namun terkadang
lemah karena kelebihannya sendiri.
Contohnya???
Hhhhh, perempuan selalu peka ketika angka 25 mulai
mengembara..
Ibarat layangan yang harusnya siap untuk diterbangkan
atauuuu ibarat nasi goreng yang harus siap2 diangkat ke piring dari pada
kematengan atau malah jadi kegosongan...*gak tau perumpamaan macam apa ini:D
hihihi..
Begini maksudnya,
Apa rasanya, ketika kita masih merasa “muda”, tapi ternyata
kita udah gak “muda”?
Ketika kita masih bisa ingin melakukan banyak hal, tapi
terkendala dengan batasan angka di kertas formalitas?
misalnya tetangga yg dulunya masih anak bawang, tapi
terakhir ketemu udah jadi “kembang desa” yang lagi sibuk ngurus wisuda. Keasikan
kerja, mau lanjutin kuliah..kepentok sama umur.
Atau, ketika kita sudah pada tahap titik aman yakni “bekerja”,
namun ternyata waktu terasa berjalan begitu cepatttt sekali membuat gerak putar
usia melaju dengan cepat.
Sebernernya sieyyy..kita merasa fine-enjoy-easy going aja
gitu..bisa punya uang sendiri, mandiri, gak minta orang tua, naksir barang
hayukkk aja gitu langsung dibeli,.
no worry! Buuttt, when another reality comeeeessss..
Apa rasanya ketika masih merasa “aman”, tapi sebenarnya
kita udah lewat dari zona “aman”?
Apa rasanya ketika kita masih merasa “santai”, tapi
sebenarnya tuh sekeliling kita udah mulai “gak santai”? dan kita mulai
dikhawatirkan?
Contohnya,
Undangan nikah yg selalu mampir di rumah, notification FB
dengan judul “walimatul ursyi”, reunian terencana di nikahan teman, janur
kuning dengan gagahnya bediri di depan jalan *tetangga yg nikah mksdnya:D, atau
jadi panitia nikahan.
Dan akhirnya..tanpa disadari.. tiba2 kita juga udah mulai
ikutan panik?ikutan khawatir?ikutan resah????
Hmmm...tidaaaaaaaakkkkkk!!!
(Hehehhe..kalo kalimat diatas dibaca dengan nada
telenovela, rasanya udah mau teriak
alfonsooo...alehandroo..mariaa..mariiiaaa...)
Tapi tenaaaanggg...
We are strong than you think!! Kata2 penyelamat pun
beraksi, begini alibi kamiii :
Allah memberikan rejeki kepada hambaNya dengan caranya
yang berbeda-beda..ketika menikah memang belum pada waktunya, maka ikhlas,
fokus di jalur yang benar dan tentunya istiqomah harus menjadi pilihan untuk menjalani
rejeki lain yang Allah berikan..
Menikah itu Ibadah, menikah itu juga komunikasi dua arah..Tidak memaksa
dan tidak terpaksa.
Cuma yang susah tuuuuhhh
gimana kalau tiba2 galau melanda???
come to HIM, talk to HIM *kata ustad Yusuf Mansyur
Hanya berharaplah engkau
kepada Tuhan, agar Dia membahagiakanmu, dalam kebersamaan dengan orang yang
setia kepada yang dikatakannya.
Lalu? Kalau galaunya masih
melanda???
Sabar dulu, sabar lagi, sabar teruuuuss..
jika memang dia jodohku, semoga
Allah memberikan kesabaran yang tiada batasnya dalam fase “menunggu” ini. Jika ternyata tidak? Lets Allah do the rest.. :)
Trusssssssssss, kalauuuu Galaunya
masih tetep permanen karena tiap ketemu orang ditanya KAPAN?? (capslock+bold)
Tidak semua
pertanyaan harus dijawab.
Ada yang lebih baik dijawab dengan senyuman yang tanpa kata.
Karena, senyuman tanpa kata justru membisikkan ribuan kata, termasuk kata yang
bahkan belum ditemukan. Mario Teguh - Loving you all as always
-Matahari
mulai tenggelam, udara malam mulai berhebus kencang, dan kami pun berpisah
untuk pulang-
Allah itu Maha Baik,
bersamaNya tak akan pernah ada Jalan Buntu.