Wednesday, May 23, 2012

When 25 ready to left


(Part 1)

Lama tak jumpa dengan sepupu yang satu ini, many things that we got in our quality time that day..
Ya, Dee namanya..gadis cantik yang hidungnya mirip KD, moody girl, agak jutek, tapi kalo udah ngobrol susah buat direm..*ngambil celah buat berentiin dia kalo lagi ngomong itu kyk ibarat kita mau berentiin kereta!! gak mungkin bgt jadinya.hahhaha
Jadi ceritanya tuh, baru 2 hari ini dia dimutasi ke daerah sudirman. Katanya sih, that is a nightmare for her. Ketika dia udah nyaman di tempat lamanya di Kuningan, trus tiba2 di suruh sama atasannya pindah. (pdhl kyknya Kuningan-Sudirman 11:12 deh:D)
Kalau..biasanya ke kantor sama mobil grand livinanya..skg??? dia lebih rela naik ojek panas2an jam 8 ngelewatin pancoran-gatsu-sudirman. Alasannya krn, daripada ngabisin dompet buat Shell atau parkiran..hahhaha.

Dua kali ketemu dia itu, banyak hal yang kita dapetin..sharing santai namun berkelas *apacoba, dan obrolan gak serius2 amat, tapi #Jlebb kalo dibahas..



PEREMPUAN




Makhluk Allah yang katanya lemah, tapi justru bisa menjadi sangat kuat melebih Pria. Juara dalam rasa, mata, dan hati..namun terkadang lemah karena kelebihannya sendiri.
Contohnya??? 







UMUR>>
Hhhhh, perempuan selalu peka ketika angka 25 mulai mengembara..
Ibarat layangan yang harusnya siap untuk diterbangkan atauuuu ibarat nasi goreng yang harus siap2 diangkat ke piring dari pada kematengan atau malah jadi kegosongan...*gak tau perumpamaan macam apa ini:D hihihi..
Begini maksudnya,
Apa rasanya, ketika kita masih merasa “muda”, tapi ternyata kita udah gak “muda”?
Ketika kita masih bisa ingin melakukan banyak hal, tapi terkendala dengan batasan angka di kertas formalitas?
misalnya tetangga yg dulunya masih anak bawang, tapi terakhir ketemu udah jadi “kembang desa” yang lagi sibuk ngurus wisuda. Keasikan kerja, mau lanjutin kuliah..kepentok sama umur.
Atau, ketika kita sudah pada tahap titik aman yakni “bekerja”, namun ternyata waktu terasa berjalan begitu cepatttt sekali membuat gerak putar usia melaju dengan cepat.

Sebernernya sieyyy..kita merasa fine-enjoy-easy going aja gitu..bisa punya uang sendiri, mandiri, gak minta orang tua, naksir barang hayukkk aja gitu langsung dibeli,.
no worry! Buuttt, when another reality comeeeessss..

NIKAH>>

Apa rasanya ketika masih merasa “aman”, tapi sebenarnya kita udah lewat dari zona “aman”?
Apa rasanya ketika kita masih merasa “santai”, tapi sebenarnya tuh sekeliling kita udah mulai “gak santai”? dan kita mulai dikhawatirkan?
Contohnya,
Undangan nikah yg selalu mampir di rumah, notification FB dengan judul “walimatul ursyi”, reunian terencana di nikahan teman, janur kuning dengan gagahnya bediri di depan jalan *tetangga yg nikah mksdnya:D, atau jadi panitia nikahan.

Dan akhirnya..tanpa disadari.. tiba2 kita juga udah mulai ikutan panik?ikutan khawatir?ikutan resah????
Hmmm...tidaaaaaaaakkkkkk!!!
(Hehehhe..kalo kalimat diatas dibaca dengan nada telenovela, rasanya udah mau teriak alfonsooo...alehandroo..mariaa..mariiiaaa...)


Tapi tenaaaanggg...
We are strong than you think!! Kata2 penyelamat pun beraksi, begini alibi kamiii :

Allah memberikan rejeki kepada hambaNya dengan caranya yang berbeda-beda..ketika menikah memang belum pada waktunya, maka ikhlas, fokus di jalur yang benar dan tentunya istiqomah harus menjadi pilihan untuk menjalani rejeki lain yang Allah berikan..
Menikah itu Ibadah, menikah itu juga komunikasi dua arah..Tidak memaksa dan tidak terpaksa.

Cuma yang susah tuuuuhhh gimana kalau tiba2 galau melanda???
come to HIM, talk to HIM *kata ustad Yusuf Mansyur
Hanya berharaplah engkau kepada Tuhan, agar Dia membahagiakanmu, dalam kebersamaan dengan orang yang setia kepada yang dikatakannya.

Lalu? Kalau galaunya masih melanda???
Sabar dulu, sabar lagi, sabar teruuuuss..
jika memang dia jodohku, semoga Allah memberikan kesabaran yang tiada batasnya dalam fase “menunggu” ini. Jika ternyata tidak? Lets Allah do the rest.. :)

Trusssssssssss, kalauuuu Galaunya masih tetep permanen karena tiap ketemu orang ditanya KAPAN?? (capslock+bold)
Tidak semua pertanyaan harus dijawab.
Ada yang lebih baik dijawab dengan senyuman yang tanpa kata.
Karena, senyuman tanpa kata justru membisikkan ribuan kata, termasuk kata yang bahkan belum ditemukan. Mario Teguh - Loving you all as always

-Matahari mulai tenggelam, udara malam mulai berhebus kencang, dan kami pun berpisah untuk pulang-

Allah itu Maha Baik, bersamaNya tak akan pernah ada Jalan Buntu.

No comments:

Post a Comment